Generasi Otaku di Jepang

Yes or No??? I'am an otaku, and I still proud of my self !!! [klik gamber untuk melihat lebih besar] — Yes or No??? I’am an otaku, and I still proud of my self !!! [klik gamber untuk melihat lebih besar]

Otaku Generasi Pertama (Kelahiran Pertama di Tahun 1960an)

Otaku generasi pertama dibesarkan sebagai penggemar fiksi sains di saat masyarakat umum masih menganggap anime sebagai konsumsi anak-anak kecil. Gekiga yang dimaksudkan sebagai bacaan orang dewasa lalu mulai dikenal secara luas. Otaku generasi pertama juga ikut-ikutan membaca Gekiga, bahkan mereka yang masih muda namun tidak dapat disebut anak-anak kecil. Di Jepang, generasi kelahiran tahun 1960an disebut sebagai generasi Shinjinrui (Generation X) yang sewaktu kecil takjub dengan monster yang bisa berubah bentuk dan menyenangi Tokasatsu.

Otaku Generasi Kedua (Kelahiran Kedua di Tahun 1970an)

Masa kecilnya mereka kebanyakan tamat membaca Space Battleship Yamato dan Mobile Suit Gundam yang nantinya menjadi bekal penting untuk menjadi otaku.

Art of Shinanju VS Unicorn (Made in Lightwave 3D
Amalgamation of Unicorn Gundam and Shinanju Mobile Suits) [klik gamber untuk melihat lebih besar]

Saat itu, masyarakat Jepang mulai menerima kehadiran otaku. Sebagian otaku generasi kedua mengalami hal yang sama dengan otaku generasi sekarang, yaitu di mana banyak orang-orang yang tidak dapat membedakan antara dunia fiksi, sains, dengan dunia nyata. Misalnya gun-ota alias gundam otaku, permainan video dekade 1980an ini juga menjadi kegemaran otaku generasi kedua.
Pada saat yang sama, masyarakat mulai menaruh praduga terhadap otaku akibat kasus pembunuhan heboh dengan pelaku seorang otaku. Bahkan di kalangan anak yang seumuran, para otaku mulai mendapatkan perlakuan diskriminasi.

Otaku Generasi Ketiga (Kelahiran Ketiga di Tahun 1980an)

Masa kecil mereka membaca Neon Genesis Evangelion. Otaku generasi ketiga ini, sekarang menjadi inti gerakan Sekai Kei.
Anak-anak dari generasi pertama, mereka mulai menjadi otaku sehingga citra negatif otaku semakin berkurang dan otaku hanya dianggap sebagai salah satu hobi. Sedangkan otaku generasi ketiga, kecendrungan moé sudah menjadi istilah yang disepakati bersama secara tidak langsung, sekaligus sebagai prinsip dan tujuan … otaku generasi ketiga ini makin tenggelam di dalam dunia yang digambarkan manga, dan bahkan sampai kecanduan high culture yang ada di dalamnya.